MEDAN - Kemenangan kontra Persiba Balikpapan tadi malam terasa spesial bagi PSMS Medan. Bukan apa-apa, kondisi mental Markus Horison cs yang tengah terpuruk pasca-kekalahan kandang atas Gresik United yang berujung pemecatan Raja Isa dari kursi pelatih ternyata mampu diatasi.
Peran itu dengan sukses diemban Suharto yang kini ditugaskan sebagai arsitek tim sementara dibantu Roekinoy dan Sugiar. Beberapa perbedaan mencolok memang diterapkan Suharto dalam duel menjamu Persiba alias tim Beruang Madu.
Tentu saja perubahan skema permainan dengan dua penyerang yang diandalkan dalam pola 4-4-2. Formasi ini sudah akrab dengan pemain saat laga-laga pramusim. Untuk laga ini, Arie Priyatna menjadi opsi mendampingi Osas Saha di lini serang.
Seperti laga-laga sebelumnya, peran pengatur serangan tetap menjadi milik In Kyun Oh. Namun jika biasanya gelandang Korsel itu bekerja sendirian, kali ini permainan kolektif lini tengah terlihat apik. Luis Pena ikut mengambil peran begitu juga dengan Alamsyah Nasution yang membantu lini serang dan pertahanan, sedangkan Anton Samba tampil sebagai perusak.
Hasilnya, dominasi serangan PSMS terutama di 20 menit awal sukses membuat mental Persiba jatuh. In Kyun cs tampil lepas. Bahkan diakui Pelatih Persiba, Hariyadi, timnya tak mampu mengatasi tekanan PSMS.
“Kita terus berada dalam under pressure selama pertandingan dan mental anak-anak sudah down. Karena itu, banyak peluang yang tidak mampu diselesaikan dalam kondisi seperti itu,” kata Hariyadi dalam sesi temu pers.
Satu manuver lainnya adalah kesempatan yang diberikan kepada beberapa pemain muda yang sebelumya jarang tampil. Lihat saja Denny Rumba di pos wing kiri yang mendapat kesempatan tampil 90 menit. Selain itu, ada Antoni dan Yoseph Nico Ostanika.
Bahkan Antoni mampu membuat serangan PSMS lebih greget saat tampil di paruh kedua menggantikan Alamsyah. Satu umpan terukurnya pun nyaris berbuah gol andai saja Saha tidak gagal memanfaatkannya.
Poin plus juga ditujukan pada Nico, sapaan akrab Yoseph. Jika selama ini mantan striker Bintang Medan itu tak pernah memasuki line up Raja Isa, kali ini Nico membuktikan diri dengan gol penutup PSMS. Apiknya, ia melakukannya hanya semenit setelah memasuki lapangan.
“Kita memang sengaja memasukkan pemain-pemain muda yang kuat dalam sprint, seperti Antoni dan Nico. Juga ada Denny Rumba yang bagus saat menyerang. Kita tahu di situlah Persiba lemah,” ujar Asisten Pelatih PSMS, Roekinoy.
Ini tentu merupakan pembuktian Suharto. Apalagi ia sempat diragukan mengulang kesuksesannya musim lalu saat duduk sebagai pelatih kepala PSMS mengingat level kompetisi saat ini berbeda. So, teruskan Suharto!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar