ap photo
Oleh : M. Ady. dok.RESMIKAN PON: Setelah Paduka YangMulia Pemimpin Besar Revolusi Presiden Soekarno secara resmi membuka PON III di Stadion Teladan Medan 19 September 1953, beliau bertemu dengan para pelajar SD di Gubernuran Medan. Soekarno atau dikenal dengan panggilan Bung Karno, menyampaikan pesan-pesan kepada generasi tunas bangsa. Di sebelah kanan Bung Karno adalah G. B. Josua, Ketua Umum PON III Medan
Stadion Teladan itu pernah menjadi kebanggaan masyarakat Medan khusunya dan penduduk Sumatera umumnya. Betapa tidak, di Stadion itulah berlangsungya Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke III Tahun 1953. Di tempat itu pula kesebelasan kesayangan warga kota Medan Persatuan Sepak Bola Medan dan Sekitarnya (PSMS) mengalahkan kesebelasan-kesebelasan yang datang dari luar negeri.
Kesebelasan PSMS pernah dijuluki the killer. Mungkin timbul pertanyaan apa dasarnya maka kesebelasan Medan itu pernah di gelar the killer bukankah hal itu terlalu berlebihan?
Menurut cerita orang-orang yang pernah menyaksikan PSMS begitu jaya di masa lalu, karena mengalahkan kesebelasan luar negeri dalam tahun 1953, 1954 dan tahun 1955. Kesebelasan luar negeri yang pernah dikalahkan oleh PSMS itu adalah : PSMS lawan Gag Graz 3-0. Lawan Kalmar 3-1. Lawan Kawloon Motorbus 5-2. Lawan Star Soccerites 4-0. PSMS kalah 2-4 lawan Kas. Grashoppers Kesebelasan tangguh dari Eropah.
Begitupun PSMS berhasil membobolkan gawang kiper Kunz kiper terbaik di dunia waktu itu dengan 2 gol. Semua itu tinggal menjadi kenangan indah, dengan harapan PSMS sekarang dapat mengembalikan kejayaan masa lalu.
Kalau di masa lalu Masyarakat Medan bangga dengan kesebelasannya juga bangga dengan Stadion Teladan yang dibangun tahun 1952 dalam rangka persiapan menghadapi PON III yang dilangsungkan bulan September 1953. Menurut catatan batu pertama pembangunan Stadion Teladan itu diletakkan pada 17 Agustus 1952 oleh Gubernur Sumatera Utara, Abdul Hakim.
Lokasi Stadion Teladan itu atas tanah yang cukup luas. Selain Stadion, di tempat itu juga direncanakan dibangun sarana olahraga lainnya, seperti lapangan tennis, volley, bola keranjang, bulu tangkis dan lain-lainnya. Sayang sampai berakhir PON III tidak satupun sarana olahraga yang dapat dibangun, karena keterbatasan dana dan tanah yang kosong di sekitar Stadion Teladan itu digarap oleh penduduk.
Mungkin pembaca merasa aneh kalau dikatakan harga Stadion Teladan Rp. 7.000.000,- yang dimaksud harga dalam hal ini adalah biaya yang digunakan untuk membangun Stadion Teladan tahun 1952, Rp. 7.000.000,-Jumlah tersebut telah termasuk biaya penyelenggaraan PON III yang harus menampung sekitar 2.320 orang atlet yang datang dari seluruh Indonesia.
Stadion Teladan Medan berkapasitas 30.000-an orang. Di waktu itu belum ada dana yang dikucurkan dari APBD. Panitia Besar PON III harus mencari dana untuk mensukseskan penyelenggaraan PON dengan berbagai cara. Diantaranya mengadakan Pasar Malam di Lapangan Merdeka Medan. Mengadakan berbagai primer film-film unggulan di bioskop-bioskop di Medan. Mengadakan berbagai kegiatan lainnya yang didukung oleh pemerintah.
Berbeda dengan masa sekarang, atlet-atlet PON di tampung di hotel-hotel berbintang, diberangkatkan dengan pesawat-pesawat terbang. Di masa lalu atlet-atlet PON seperti PON III di Medan ditampung di sekolah-sekolah dan asrama-asrama, dengan menggunakan velbed.
Kontingen-kontingen PON yang diberangkatkan ke satu daerah, tempat berlangsungnya PON dengan menggunakan kapal laut. Tempatnya bukan di klas, tetapi di atas palka yang ditutup dengan terpal. Siang berpanas, malam berhujan. Begitupun prestasi-prestasi yang dicapai oleh atlet PON senantiasa menggembirakan. Walau berhari-hari di atas kapal, mereka tetap melakukan "latihan kering". Sesuai dengan jadwal cabang olahraga masing-masing.
Membalik-balik buku olahraga baik yang ditulis baik oleh Sorip Harapan maupun Muhammad TWH, tahulah kita ketika PON II 1951 di Jakarta ditutup, diputuskan bahwa PON III dilangsungkan di Medan. Berarti Panitia PON memikul tugas yang amat berat.
Bagimana tidak, untuk menyelenggarkan PON III 1953 di Medan, Stadion belum ada. Ketrika itu baru ada Stadion Kebun Bunga peninggalan Belanda. Stadion Kebun Bunga, sama sekali tidak memenuhi syarat untuk tempat berlangsung pembukaan, penutupan dan pertandingan sepak bola untuk menampung penonton dalam jumlah yang lebih besar.
Untuk melaksanakan Pekan Olahraga Nasional ke III di Medan pada 24 Januari 1952 dilantiklah ke Panitia Besar PON III yang diketahui oleh G. B. Josua, Kepala Dinas P & K Sumatera Utara. G. B. Jusoa adalah seorang tokoh pendidik dan mempunyai sikap tegas tapi bertanggung jawab. G. B. Josua menyatakan bertanggung Jawab atas beban tugas yang cukup berat dengan segala konsekwensinya.
Pernyataan G. B. Josua ini dibuktikan dengan dilangsungkannya perletakan batu pertama Stadion Teladan di Jalan Singamangraja itu. Hasil kerja keras Panitia Besar PON III, Stadion Teladan yang kini telah berusia lebih 59 tahun, siap dibangun dalam waktu 8 bulan, sebulan sebelum PON III dilangsungkan.
Kini Stadion Teladan telah dimakan usia tua. Memang sudah beberapa kali direhap, karena tidak memenuhi syarat untuk dilangsungkan pertandingan, tetapi wajah Stadion yang pernah menjadi kebanggan warga kota Medan masih belum berubah.
Kenapa sekarang kita tidak bisa membangun sebuah stadion yang cukup megah dengan menampung penonton dalam jumlah yang lebih besar? Hendaknya Stadion Teladan yang dibangun dengan Rp. 7.000.000,- dirombak atau dibangun di tempat lain yang dapat dibanggakan dan diwariskan kepada generasi yang akan datang. Orang mungkin bertanya, kenapa daerah-daerah lain dapat membangun sarana olahraga yang begitu mentreng, padahal di masa yang akan datang yaitu tahun 2020, di Medan akan dilangsungkan Pekan Olah raga Nasional.
Satu-satunya sarana olahraga yang tidak memerlukan perbaikan dalam mengahadapi PON III adalah kolam renang di Jalan Singamanga raja Medan. Kolam renang Medanshe Zweverenigning ini adalah peninggalan Belanda. Di tempat ini dilangsungkan pertandingan renang, loncat indah dan pertandingan poloair. Di kolam inilah untuk pertama kali Habib Nasution memperlihatkan keperkasaannya merebut tiga mendali emas, masing-masing dalam nomor 100 meter gaya bebas, 400 meter juga gaya bebas dan 1500 meter juga dalam gaya bebas.
Di atas sentelban Stadion Teladan, atlet Dasuki merebut medali emas dalam nomor dasa lomba lari 100 meter, atlet Anwar merebut medali emas dalam nomor 10.000 meter, sedangkan satu medali emas lagi dalam nomor 4 x 100 meter.
Dalam PON III Medan, Sumut hanya mengikuti 8 cabang olahraga berhasil merebut 9 medali emas, 7 perak dan 2 perunggu dalam urut-urutan klasmen waktu itu, Sumut menduduki tempat ke 4, sedangkan posisi Sumut dalam PON ke IV di Makassar berada pada posisi ke V.
Bicara mengenai Stadion Teladan yang dibangun dengan biaya Rp. 7.000.000,-
APAPUN CERITANYA PSMS MEDAN TETAP KAMI BELA ...RIBAK SUDE..?and Kami tidak kemana-mana tapi kami ada dimana-mana..
Selasa, 24 Juli 2012
Senin, 02 April 2012
Laga Klasik Psms medan vs Persija Imbang 3- 3
Ambisi Persija Jakarta untuk menutup putaran pertama Superliga Indonesia (ISL) 2011/12 dengan kemenangan gagal terwujud usai bermain imbang melawan tuan rumah PSMS Medan 3-3 di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Jumat (30/3).
Walau hanya mendapatkan satu angka, Persija berhasil menempati posisi keempat klasemen sementara usai mengumpulkan nilai 27 dari 17 pertandingan. Koleksi poin Persija sama dengan Mitra Kukar dan Persela Lamongan, namun tim Macan Kemayoran unggul selisih gol.
Sedangkan bagi PSMS, tambahan satu angka mengangkat posisi mereka satu tangga lebih baik ke peringkat 11 usai mengumpulkan poin 21. Tim Ayam Kinantan menggeser Persidafon Dafonsoro dengan keunggulan selisih gol.
Laga antara PSMS dan Persija dipindahkan ke Lubuk Pakam untuk menghindari aksi demonstrasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Medan. Kendati demikian, pemindahan itu tidak memberikan pengaruh banyak bagi kedua tim.
Walau hanya mendapatkan satu angka, Persija berhasil menempati posisi keempat klasemen sementara usai mengumpulkan nilai 27 dari 17 pertandingan. Koleksi poin Persija sama dengan Mitra Kukar dan Persela Lamongan, namun tim Macan Kemayoran unggul selisih gol.
Sedangkan bagi PSMS, tambahan satu angka mengangkat posisi mereka satu tangga lebih baik ke peringkat 11 usai mengumpulkan poin 21. Tim Ayam Kinantan menggeser Persidafon Dafonsoro dengan keunggulan selisih gol.
Laga antara PSMS dan Persija dipindahkan ke Lubuk Pakam untuk menghindari aksi demonstrasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Medan. Kendati demikian, pemindahan itu tidak memberikan pengaruh banyak bagi kedua tim.
PSMS Medan Bungkam PSPS 3- 1
Skuad PSMS Medan mengamankan tiga poin penuh di hadapan pendukungnya, usai mengalahkan PSPS di Stadion Teladan, Selasa malam (27/3). PSMS menang dengan skor 3-1.
Ketiga gol dicetak oleh dua gol Osas Saha pada menit 16 dan 27 serta Luis Pena menit 45, sedangkan satu gol balasan PSPS dicatat Zainal Arief pada menit 87. Dengan kemenangan ini, PSMS mengemas 20 poin dari 16 partai. Poin tersebut sama dengan poin yang diraih PSPS.
Pada babak pertama, PSMS sempat tampil tertekan. PSPS mampu menggalang serangan ke lini pertahanan PSMS. Beberapa kali Dzumafo Herman Efendi dkk mengancam lini belakang PSMS selama 11 menit.
Skuad Ayam Kinantan-julukan PSMS, berhasil keluar dari tekanan. Pada menit 13, wingback PSMS, Rahmad melepaskan tendangan langsung ke gawang PSPS dari luar kotak penalti, namun tendangannya masih bisa ditangkap Fance Haryanto, kiper PSPS.
Selepas itu, PSMS terus mengusung serangan. Hasilnya, menit 16, PSMS unggul lewat Osas Saha yang mencetak gol setelah memanfaatkan asisst Inkyun Oh dari luar kotak penalti. Saha yang berada di dalam kotak penalti mampu keluar dari kawalan lini belakang PSPS dan melepaskan tendangan langsung ke gawang lawan. Gol ini mengubah keadaan menjadi 1-0 untuk PSMS.
Ketiga gol dicetak oleh dua gol Osas Saha pada menit 16 dan 27 serta Luis Pena menit 45, sedangkan satu gol balasan PSPS dicatat Zainal Arief pada menit 87. Dengan kemenangan ini, PSMS mengemas 20 poin dari 16 partai. Poin tersebut sama dengan poin yang diraih PSPS.
Pada babak pertama, PSMS sempat tampil tertekan. PSPS mampu menggalang serangan ke lini pertahanan PSMS. Beberapa kali Dzumafo Herman Efendi dkk mengancam lini belakang PSMS selama 11 menit.
Skuad Ayam Kinantan-julukan PSMS, berhasil keluar dari tekanan. Pada menit 13, wingback PSMS, Rahmad melepaskan tendangan langsung ke gawang PSPS dari luar kotak penalti, namun tendangannya masih bisa ditangkap Fance Haryanto, kiper PSPS.
Selepas itu, PSMS terus mengusung serangan. Hasilnya, menit 16, PSMS unggul lewat Osas Saha yang mencetak gol setelah memanfaatkan asisst Inkyun Oh dari luar kotak penalti. Saha yang berada di dalam kotak penalti mampu keluar dari kawalan lini belakang PSPS dan melepaskan tendangan langsung ke gawang lawan. Gol ini mengubah keadaan menjadi 1-0 untuk PSMS.
Kamis, 08 Maret 2012
Psms Medan menang di kantang Deltras
PSMS Medan. Dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) kemarin malam, Ayam Kinantan mengalahkan tuan rumah Deltras Sidoarjo 1-0 di Stadion Gelora Deltras Sidoarjo. Gol semata wayang PSMS dicetak Arie Supriatna pada menit 45.
Ini adalah kemenangan perdana PSMS dari enam laga tandang yang sudah dilalui. Sebelumnya, lima laga tandang dicatat dengan empat kali kalah dan sekali seri (Pelita 2-2, Persib 3-1, Arema 2-1, PSAP 2-1, dan Persela 2-1). Dengan tambahan tiga poin, Markus Horison cs naik empat strip di klasemen sementara dari posisi 13 ke peringkat sembilan dengan 17 poin.
Caretaker PSMS, Suharto AD, mengatakan kemenangan timnya terwujud berkat kerja keras pemainnya. Kunci utamanya, tambah pelatih yang selalu bertopi ini, adalah mampu membuat pemain lawan frustrasi.
"Alhamdulillah, ini berkat perjuangan anak-anak. Mereka nggak mau mengalah dan terus berusaha. Kami membuat lawan frustrasi, kemudian membalasnya dengan counter attack. Dan ini berhasil membuat kami mencetak gol dan bertahan hingga pertandingan usai," ungkapnya.
Suharto menyebutkan, di pertandingan ini skuadnya bisa lebih konsentrasi mempertahankan keunggulan. Apalagi usai unggul satu gol, Suharto menginstruksikan pemain untuk memaksimalkan penguasaan bola dan memperlambat tempo permainan.
Ini adalah kemenangan perdana PSMS dari enam laga tandang yang sudah dilalui. Sebelumnya, lima laga tandang dicatat dengan empat kali kalah dan sekali seri (Pelita 2-2, Persib 3-1, Arema 2-1, PSAP 2-1, dan Persela 2-1). Dengan tambahan tiga poin, Markus Horison cs naik empat strip di klasemen sementara dari posisi 13 ke peringkat sembilan dengan 17 poin.
Caretaker PSMS, Suharto AD, mengatakan kemenangan timnya terwujud berkat kerja keras pemainnya. Kunci utamanya, tambah pelatih yang selalu bertopi ini, adalah mampu membuat pemain lawan frustrasi.
"Alhamdulillah, ini berkat perjuangan anak-anak. Mereka nggak mau mengalah dan terus berusaha. Kami membuat lawan frustrasi, kemudian membalasnya dengan counter attack. Dan ini berhasil membuat kami mencetak gol dan bertahan hingga pertandingan usai," ungkapnya.
Suharto menyebutkan, di pertandingan ini skuadnya bisa lebih konsentrasi mempertahankan keunggulan. Apalagi usai unggul satu gol, Suharto menginstruksikan pemain untuk memaksimalkan penguasaan bola dan memperlambat tempo permainan.
Selasa, 21 Februari 2012
DERBY Sumatera Imbang
MEDAN-Menghadapi PSMS di Stadion Teladan, Senin (20/2) sore, ternyata skuad Sriwijaya FC lebih kasar. Terbukti pada pertandingan tersebut Laskar Wong Kito bermain cukup kasar.
Pada laga yang berakhir dengan skor 0-0 itu, pelanggaran yang dilakukan Ponaryo Astaman dkk berbanding 27 : 17 terhadap Markus Haris Maulana dkk. Tidak itu saja, untuk kartu kuning, tim dari Sumatera Selatan tersebut malah jauh unggul. Kartu kuning yang dibukukan wasit Aeng Suarlan, ada empat untuk Sriwijaya FC (Mahyadi 43′, Supardi 48′, Firman Utina 74′, Bahtiar 78′) dan hanya satu untuk PSMS (Zulkarnain 30′).
Kenyataan ini seperti sudah digemborkan oleh asisten pelatih Sriwijaya, Indrayadi, sebelum laga. Katanya, Sriwijaya akan mengantisipasi rap-rap (gaya khas PSMS) dengan gaya permainan yang sama karena mereka memiliki dua pemain eks PSMS. Sayangnya, rap-rap yang dimaksud kubu Sriwijaya malah salah kaprah. Mereka tidak sekadar main keras, tapi malah main kasar. Buktinya, dua pemain yang diandalkan untuk rap-rap, Mahyadi dan Supardi, malah diganjar kartu kuning.
“Kompetisi ini (ISL, Red) sedang disorot dan memiliki konflik dengan kompetisi tandingannya (IPL, Red). Jadi ISL ini masih membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Harusnya wasit bertindak lebih fair play,” elak sang pelatih Sriwijaya, Kas Hartadi.
Kalimat Kas Hartadi ini memang mengarah pada kepemimpinan wasit yang dianggapnya tidak fair. Ada beberapa pelanggaran yang sejatinya menguntungkan Firman Utina dkk, tapi malah dibiarkan. “Dengan melakukan evaluasi, harusnya wasit yang seperti itu tak lagi dipakai di kompetisi ini,” tegas Kas Hartadi.
Namun, menurut Kas Hartadi, hasil tanpa gol di Stadion Teladan ini merupakan hasil yang memuaskan. “Begitulah sepak bola. Ada peluang belum tentu bisa menghasilkan gol. Dan kami memang kurang beruntung, walau anak-anak sudah bermain baik hari ini (kemarin, Red)” tuturnya.
Senada, pelatih PSMS Suharto AD juga menyesalkan keputusan wasit. Pasalnya, juga ada pelanggaran pemain Sriwijaya FC di kotak penalti terhadap striker PSMS Dong Soo yang tak diberikan hadiah tendangan penalti. “Wasit kurang jeli hari ini (kemarin, Red). Banyak keputusan yang ditentukannya berdasar keraguan. Harusnya pelanggaran yang dilakukan kepada Dong Soo itu dihadiahi penalti,” ujar pelatih berkepala plontos itu.
Masih berkomentar sama dengan Kas Hartadi, menurut Suharto wasit yang tak berkompeten harusnya tak dipakai lagi. “Kalau perlu diistirahatkan saja wasit yang seperti itu. Wasit masa ragu memberikan keputusan?!” tegasnya.
Jumat, 17 Februari 2012
Derby sumatera Milik siapa..?
PSMS medan berhasil menuai 3 poin penuh dari tamunya,Persiram raja ampat.
namun skuad PSMS jangan lekas berbesar hati dulu,selain masalah finishing touch yang masih buruk,PSMS juga akan menghadapi laga KLASIK juga SARAT GENGSI,antara 2 derby sumatera yang pernah merajai Persepakbolaan indonesia beberapa tahun silam,yaitu PSMS dan Sriwijaya FC.
Tak hanya l...aga klasik,kembalinya supardi dan mahyadi ke teladan juga membawa kenangan berbeda,karena di Medanlah nama mereka dibesarkan.
Mereka juga membantu PSMS untuk menduduki puncak atau fase tertinggi sepakbola nasional setelah era perserikatan dan galatama,tepatnya tahun 2007,mereka membantu PSMS menjadi Runner up yang membuntuti Sriwijaya FC diposisi puncak...
tak hanya gengsi antara 2 kiper ex dan kiper timnas sekarang yaitu Ferry dan Markus horrison,tapi juga dengan adanya duet maut kayamba dan hilton moreira yang harus dimatikan barisan pertahanan PSMS yang digalang Sasa zecevic dkk...
Menjadi partai SUPER BIG MATCH yang sangat sayang untuk dilewatkan...!
Psms medan kembali menang di kandang
Kemenangan PSMS, disambut publik Medan. Tiga poin ini juga disebut lantaran ciamiknya strategi caretaker Suharto AD yang berani memasangkan dan mengeluarkan pemain-pemain yang selama ini nyaman sebagai starter.
Suharto sendiri pada tetap mengusung 4-4-2. Memang tak banyak perubahan dalam susunan pemain. Namun, di lini depan, dia menduetkan Osas Saha dan Yoseph Ostanika dan mengistirahatkan Choi Dong Soo. Sedangkan di wingback kanan, Denny Rumba kembali dipercaya sebagai starter, dan Rahmad cadangan. Sejak ditangani Suharto, Denny Rumba selalu jadi pilihan utama.
Dalam pertandingan ini, penampilan Yoseph sangat baik, dan ini kali pertama striker yang sempat dilirik seleksi timnas U-23 ini main sebagai starter. Penampilan Yoseph yang bagus tak sejalan dengan Osas Saha. Pemain asing asal Nigeria ini acap kali tak bisa menyelesaikan peluang yang tercipta. Alhasil, Suharto menarik Saha pada babak pertama menit 34 dan memasukkan Choi Dong Soo.
Suharto sendiri pada tetap mengusung 4-4-2. Memang tak banyak perubahan dalam susunan pemain. Namun, di lini depan, dia menduetkan Osas Saha dan Yoseph Ostanika dan mengistirahatkan Choi Dong Soo. Sedangkan di wingback kanan, Denny Rumba kembali dipercaya sebagai starter, dan Rahmad cadangan. Sejak ditangani Suharto, Denny Rumba selalu jadi pilihan utama.
Rabu, 15 Februari 2012
Kuasai Strategi Lawan PSMS medan Vs Persiram
PSMS Medan optimistis menyongsong laga kandang menghadapi Persiram Raja Ampat di stadion Teladan Medan, dalam laga lanjutan kompetisi Superliga Indonesia (ISL) pada hari Kamis mendatang (16/02).
Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih PSMS, Suharto, ia mengaku telah mengetahui kekuatan salah satu tim asal Papua tersebut. Suharto menyatakan dia bersama asisten pelatihnya Roekinoy dan Sugiar telah melihat rekaman pertandingan calon lawannya tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih PSMS, Suharto, ia mengaku telah mengetahui kekuatan salah satu tim asal Papua tersebut. Suharto menyatakan dia bersama asisten pelatihnya Roekinoy dan Sugiar telah melihat rekaman pertandingan calon lawannya tersebut.
Add caption |
“Secara teknis kami sudah tahu mengenali kekuatan mereka. Persiram kuat di lini belakang dan tengah. Mereka bukan tim yang mudah dikalahkan. Tetapi kita sudah punya strategi untuk mematahkan kekuatan Persiram,” katanya.
Suharto menilai Persiram memiliki skuad yang cukup kuat, terbukti mereka mampu mengalahkan tim kuat Deltras Sidoarjo dan terakhir membekuk Persidafon Dafonsoro dengan skor 5-2. Namun, Suharto tetap menargetkan kemenangan, terutama karena mereka bermain di kandang sendiri.
Suharto menilai Persiram memiliki skuad yang cukup kuat, terbukti mereka mampu mengalahkan tim kuat Deltras Sidoarjo dan terakhir membekuk Persidafon Dafonsoro dengan skor 5-2. Namun, Suharto tetap menargetkan kemenangan, terutama karena mereka bermain di kandang sendiri.
Selasa, 14 Februari 2012
PSMS Medan Kuasai Lawan Persiram
“Secara teknis kami sudah tahu mengenali kekuatan mereka. Persiram kuat di lini belakang dan tengah. Mereka bukan tim yang mudah dikalahkan. Tetapi kita sudah punya strategi untuk mematahkan kekuatan Persiram,” katanya.
Suharto menilai Persiram memiliki skuad yang cukup kuat, terbukti mereka mampu mengalahkan tim kuat Deltras Sidoarjo dan terakhir membekuk Persidafon Dafonsoro dengan skor 5-2. Namun, Suharto tetap menargetkan kemenangan, terutama karena mereka bermain di kandang sendiri.
“Ini membuktikan Persiram tidak bisa dianggap remeh, kami akan bermain total.Yang penting target kami hasil maksimal dari Persiram, mereka adalah tim yang kuat, kerja sama tim mereka juga bagus. Harapan kami bisa bermain yang terbaik,” ujarnya.
Suharto menilai Persiram memiliki skuad yang cukup kuat, terbukti mereka mampu mengalahkan tim kuat Deltras Sidoarjo dan terakhir membekuk Persidafon Dafonsoro dengan skor 5-2. Namun, Suharto tetap menargetkan kemenangan, terutama karena mereka bermain di kandang sendiri.
“Ini membuktikan Persiram tidak bisa dianggap remeh, kami akan bermain total.Yang penting target kami hasil maksimal dari Persiram, mereka adalah tim yang kuat, kerja sama tim mereka juga bagus. Harapan kami bisa bermain yang terbaik,” ujarnya.
PSMS Medan tersungkur lagi di sigli
PSAP Sigli melanjutkan tren positif dengan meraih kemenangan kedua mereka usai menekuk PSMS Medan 2-1 dalam pertandingan Superliga Indonesia (ISL) 2011/12 di Stadion Kuta Asan, Sabtu (11/2).
Tambahan tiga angka mengangkat posisi PSAP ke peringkat 15 klasemen sementara setelah mengumpulkan sepuluh poin dari 11 laga yang dijalani. Dengan hasil ini, PSAP tidak terkalahkan di tiga pertandingan terakhir, setelah sebelumnya bermain imbang melawan Persiba Balikpapan, dan mengalahkan Gresik United.
Raihan angka PSAP kini sama dengan PSMS yang berada di peringkat ke-14. Namun tim Ayam Kinantan unggul selisih gol dari Laskar Aneuk Nanggroe.
Sejarah Perjalanan Psms medan
PSMS Medan pernah sangat ditakuti di blantika sepak bola nasional, khususnya di era Perserikatan. Diproklamirkan 21 April 1950, tim berjuluk Ayam Kinantan lima kali juara Perserikatan, yakni pada 1967, 1971, 1975 (juara bersama Persija Jakarta), 1983, dan 1985. Tak hanya sederet prestasi, tentu saja. Tim yang bermarkas di Stadion Teladan, Medan, Sumatera Utara, juga mengentaskan sederet pemain top yang selain menjadi legenda klub juga berperan besar bagi tim nasional. Siapa yang tak kenal Parlin Siagian, Nobon, Anjas Asmara, Sarman Panggabean, Tumsila, Ricky Yacobi, Marzuki Nyakmad, Ponirin, Iwan Karo-Karo, Sunardi A, Sunardi B, Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Reswandi, dan Markus Horison?
PSMS tak lahir begitu saja. Dia lahir dari sejarah yang panjang, berliku-liku, bahkan sebelum Republik Indonesia terbentuk. Pada 1930 berdirilah MSV (Medansche Voetbal Club). Sekelompok anak-anak muda, dari berbagai kelompok, bermain bola bersama. Seiring berjalannya waktu, terbentuklah PSMS, Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya. PSMS memilih daun tembakau sebagai logo, karena di Medan, kala itu, tumbuh subur tembakau.
Di Indonesia, tak banyak yang mendapat julukan 'kota sepak bola' dan Medan adalah salah satunya, selain Surabaya, Bandung, Makassar, dan Jakarta. Terbukti, tim-tim inilah yang menjadi langganan PSMS bertemu di final Perserikatan. Bagi meraka yang berusia di atas 40, masih teringat jelas bagaimana dahsyatnya final Perserikatan pada 1984. Di final, PSMS bertemu Persib Bandung, tim terkokoh di Jawa Barat. Pertarungan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Stadion Utama Senayan). Laga menyedot ribuan pendukung kedua tim. Ditaksir, final disaksikan lebih kurang 120 ribu penonton dan masuk Museum Rekor Indonesia (MuRI) sebagai pertandingan yang menyedot penonton terbanyak sepanjang sejarah sepak bola dalam negeri. Laga yang berlangsung ketat, yang juga menguras tenaga, dimenangkan PSMS. Medan bepesta, Sumatera Utara bergelora. Setahun kemudian, PSMS dengan musuh yang sama di partai puncak, juga tampil sebagai yang terbaik. Persib saat itu diperkuat sederet pemain top yang kemudian menjadi legenda tanah Pasundan, di antaranya Ajad Sudrajat, Robby Darwis (kini asisten pelatih Persib Bandung), Kosasih, Sukowiyono, dan Iwan Sunarya.
"Saya tak akan pernah melupakan pertandingan melawan Persib. Ratusan ribu orang menyaksikan langsung di stadion, belum lagi jutaan pasang mata melalui televisi. Ketika menang dan menjadi juara, kami dielu-elukan, bahkan ketika sampai di Bandara Polonia Medan. Saya dan kawan-kawan merasa seperti pahlawan," kata Sunardi A, saat saya menemuinya di Medan beberapa waktu silam.
Perjalanan PSMS di kancah sepak bola nasional tak melulu mulus. Seiring berjalannya waktu, Ayam Kinantan kerap dililit persoalan pelik. Konflik internal, di mana keegoan lebih ditonjolkan, PSMS babak belur dan pelan-pelan tenggelam sonder prestasi.
Pada 1994, era Perserikatan, kompetisi yang sangat dinanti-nanti seluruh rakyat Indonesia, karena fanatisme daerah dipertaruhkan, berlalu sudah. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesioa (PSSI) selaku otorita sepak bola dalam negara melebur Perserikatan dan Galamata (kompetisi profesional antar klub saat itu) ke dalam satu kompetisi bernama Liga Indonesia.
PSMS tak punya catatan bagus di Liga Indonesia. Tim kebanggaan warga Medan harus menunggu lama untuk mencicipi posisi bergengsi, yakni pada 2007. Diperkuat trio Sumatera Utara, Mahyadi Panggabean, Saktiawan Sinaga, dan Markus Horison, PSMS tampil sebagai runner up. Sejak saat itu, Ayam Kinatan tak lagi nyaring 'berkokok'. Bahkan, fans setia mereka harus menerima kenyataan, setahun setelah bercokol sebagau runner up Liga Indonesia, PSMS degradasi ke Divisi Utama. Kini, PSMS tampil di Indonesia Super League (ISL) 2011/2012. Keikutsertaan mereka di ISL, kompetisi paling bergengsi di tanah air, punya cerita sendiri, yang mau tidak mau, enak atau tidak, menjadi bagian dari perjalan sejarah PSMS ke depan. Kepengurusan PSSI di bawah Djohar Arifin Husin, dengan alasan yang kurang kuat dan akurat, memasukkan enam tim ke kompetisi level satu. Keenam tim tersebut adalah Bontang FC, Persema Malang, PSM Makassar, Persibo Bojonegoro, Persebaya, dan PSMS.
Keputusan ini kontan memantik protes klub-klub lain, khususnya anggota ISL. Keputusan Djohar dituding mencederai semangat fair play dalam sepak bola. Persema, Persibo, dan PSM seyogyanya tak bisa tampil ke kompetisi level satu karena tengah menjalani sanksi PSSI era Nurdin Halid, terkait keterlibatan mereka di Liga Prima Indonesia, kompetisi gagasan Arifin Panigoro yang tak diakui PSSI dan FIFA.
Sementara, Persebaya dan PSMS tak bisa tampil lantaran tak punya prestasi mentereng di Divisi Utama. Tim yang bisa tampil ke jenjang selanjutnya adalah tim juara dan peringkat dua Divisi Utama. Keempat tim yang berhak adalah Persiba Bantul, Persiraja Banda Aceh, Mitra Kutai Kartanegara dan Persidafon Dafonsoro. Sedangkan Bontang FC tak layak karena mereka degradasi ke Divisi Utama. Masuknya enam tim tambahan membuat kuota bertambah. Padahal, berdasarkan Kongres Tahunan PSSI di Bali pada Januari 2011 memutuskan bahwa kompetisi tertinggi hanya boleh diikuti 18 tim.
Senin, 06 Februari 2012
PSMS Medan Menang Telak 4 - 1 Kontra Persiba
PSMS Medan mencatat kemenangan kedua di Stadion Teladan, usai menaklukkan Persiba Balikpapan 4-1, Senin (6/2) malam WIB.
Ini adalah kemenangan perdana PSMS setelah paceklik kemenangan di enam laga berturut tanpa kemenangan. Kali terakhir PSMS menang, saat mengalahkan Persisam, Desember tahun lalu di partai kedua ISL.
Ini adalah pembuktian asisten pelatih PSMS, Suharto, Roekinoy, dan Sugiar yang memimpin tim usai pelatih kepala Raja Isa didepak. Ini merupakan kemenangan terbesar PSMS, mengingat sebelumnya hanya menang 1-0 atas Persisam.
Sejak pertandingan dimulai, PSMS mampu bermain lepas dan mengusung serangan dari tiap lini. Pada babak pertama, Markus Haris Maulana dkk langsung menekan pada menit kelima, melalui tendangan sudut Luis Pena yang dimanfaatkan Osas Saha, namun masih bisa ditangkap kiper Persiba I Made Wirawan. Empat menit kemudian, giliran Luis Pena menerima umpang crossing dari Denny Ruma masih bisa diblok I Made Wirawan.
Serangan yang bertubi-tubi berbuah gol. Pada menit ke-13, Alamsyah Nasution mencetak gol lewat tendangan bebas, setelah Denny Rumba dilanggar di luar kotak penalti. Kedudukan langsung berubah 1-0. Keunggulan PSMS bertambah sebelah menit kemudian. Menit ke-24, giliran Luis Pena mencetak gol lewat tendangan penalti. PSMS menerima penalti, usai tendangan keras Inkyun Oh dari luar kotak penalti mengenai tangan bek Persiba di kotak penalti. Skor berubah jadi 2-0.
Kekalahan Perdana di Kandang PSMS Medan
Pertandingan PSMS ISL kontra Gresik United di Stadion Teladan, Kamis (2/2) malam WIB, diakhiri dengan berbagai insiden. Beberapa di antaranya sangat memantik emosi dan simpati.
Mulai dari pelemparan botol air mineral ke bench pemain kedua tim. Ini terjadi sejak PSMS kebobolan lewat gol Gustavo Chena pada menit ke-51. Publik yang rindu kemenangan berang. Berbagai kata-kata pedas muncul sepanjang sisa babak kedua kepada Raja Isa. Puncaknya, pada menit ke-85, dua kartu merah diterima masing-masing pemain. Choi Dong Soo yang melakukan pelanggaran (memukul) Marwan Sayedeh menerima kartu merah. Marwan yang kemudian melakukan provokasi juga dihadiahi kartu merah.
Mulai dari pelemparan botol air mineral ke bench pemain kedua tim. Ini terjadi sejak PSMS kebobolan lewat gol Gustavo Chena pada menit ke-51. Publik yang rindu kemenangan berang. Berbagai kata-kata pedas muncul sepanjang sisa babak kedua kepada Raja Isa. Puncaknya, pada menit ke-85, dua kartu merah diterima masing-masing pemain. Choi Dong Soo yang melakukan pelanggaran (memukul) Marwan Sayedeh menerima kartu merah. Marwan yang kemudian melakukan provokasi juga dihadiahi kartu merah.
Pertandingan semakin panas, lantaran Marwan tak bergegas keluar lapangan, padahal pertandingan segera usai. Marwan akhirnya dipaksa skuad PSMS untuk keluar lapangan.
Usai laga ini, suporter yang tak bisa membendung kekecewaan atas kekalahan, melampiaskannya dengan melempari kaca stadion. Beberapa kaca pecah dan lemparan batu juga mengenai wajah dan kepala dua satpol PP yang diketahui bernama Bachtiar dan Ginting. Keduanya sempat dirawat sebentar di ruang ganti pemain. Keduanya tampak digiring dengan perban di kepala keluar dari stadion.
Situasi memanas ini membuat skuad PSMS dan Gresik memperlambat kepulangan dari stadion. Bus PSMS dikawal pihak keamanan. Tirai dalam bus pemain pun ditutup. Saat pemain memasuki bus, semua tampak murung. Bahkan Anton Samba sempat terlihat berurai air mata menuju ruang ganti pemain selepas laga usai.
Usai laga ini, suporter yang tak bisa membendung kekecewaan atas kekalahan, melampiaskannya dengan melempari kaca stadion. Beberapa kaca pecah dan lemparan batu juga mengenai wajah dan kepala dua satpol PP yang diketahui bernama Bachtiar dan Ginting. Keduanya sempat dirawat sebentar di ruang ganti pemain. Keduanya tampak digiring dengan perban di kepala keluar dari stadion.
Situasi memanas ini membuat skuad PSMS dan Gresik memperlambat kepulangan dari stadion. Bus PSMS dikawal pihak keamanan. Tirai dalam bus pemain pun ditutup. Saat pemain memasuki bus, semua tampak murung. Bahkan Anton Samba sempat terlihat berurai air mata menuju ruang ganti pemain selepas laga usai.
Senin, 30 Januari 2012
REUNI Mantan PSMS Medan Ke Teladan
Pertemuan dua klub ISL, PSMS Medan dan Gresik United, Kamis (2/2) di Stadion Teladan, bakal memunculkan memori panjang. Tidak hanya soal gengsi partai dua klub yang kini hanya berbeda satu peringkat di klasemen, tapi juga mencuatkan kenangan para punggawa tim lawan.
Beberapa nama dari Gresik United sangat akrab dengan PSMS. Sang pelatih Freddi Mully sempat membesut Ayam Kinantan-julukan PSMS, pada tahun 2007. Gustavo Chena berkostum hijau-hijau musim 2007, James Koko Lomel juga pernah menjadi bagian anak Medan di musim yang sama. Sedangkan Alfian Habibi dan, tentu saja teranyar, sang bintang Gaston Castano bersama PSMS musim lalu.
Beberapa nama dari Gresik United sangat akrab dengan PSMS. Sang pelatih Freddi Mully sempat membesut Ayam Kinantan-julukan PSMS, pada tahun 2007. Gustavo Chena berkostum hijau-hijau musim 2007, James Koko Lomel juga pernah menjadi bagian anak Medan di musim yang sama. Sedangkan Alfian Habibi dan, tentu saja teranyar, sang bintang Gaston Castano bersama PSMS musim lalu.
Gaston menjadi andalan lini depan dengan mencetak 15 gol dari 25 partai (plus babak 8 besar divisi utama) bersama PSMS musim 2010/11. Dia juga sudah menjadi ikon dan acap kali membawa sang pacar Julia Perez menyaksikan timnya bertanding di Medan.
Kembali lagi ke Medan, bagi Gaston akan sangat menyenangkan, meski musim ini beda panji yang dibela. "Aku senang bisa kembali ke Medan dan melawan PSMS. PSMS tim yang besar dan memiliki basis suporter yang bagus juga," ujarnya kepada GOAL.com Indonesia.
Namun, dia memastikan akan berlaku profesional dengan membela Gresik dengan totalitas. Bersama tim baru ini, pemain berusia 26 tahun ini sudah mencetak empat gol dari sembilan laga yang sudah dilakoninya. "Tapi, aku sekarang lagi membela Gresik. Aku akan berjuang buat tim aku," ungkap pemain asing asal Argentina itu.
Kembali lagi ke Medan, bagi Gaston akan sangat menyenangkan, meski musim ini beda panji yang dibela. "Aku senang bisa kembali ke Medan dan melawan PSMS. PSMS tim yang besar dan memiliki basis suporter yang bagus juga," ujarnya kepada GOAL.com Indonesia.
Namun, dia memastikan akan berlaku profesional dengan membela Gresik dengan totalitas. Bersama tim baru ini, pemain berusia 26 tahun ini sudah mencetak empat gol dari sembilan laga yang sudah dilakoninya. "Tapi, aku sekarang lagi membela Gresik. Aku akan berjuang buat tim aku," ungkap pemain asing asal Argentina itu.
Minggu, 29 Januari 2012
PSMS Medan Mengalami kekalahan Beruntun
Medan, Malang Benar nasib PSMS Medan yang berlaga Di ISL dan IPL 2012 karena kedua tim PSMS Medan menelan pil pahit seperti yang dialami PSMS ISL dari 7 laga Hanya merasakan Menang 1 kali seri 4 kali dan kalah 2 kali di persib bandung PSMS Medan kalah 3 - 1 dan di kandang Arema harus menyerah 2 -1 dan begitu pula yang dialami PSMS IPL Kalah Telak dan beruntun berturut dari 6 laga hanya 1 kali menang dan 5 kali kalah,setelah kalah 3-1 dari Persebaya, dan kalah 2- 0 dari Persija, kalah 2 -1 dari Arema, dan kalah 4 - 1 dari Persema dan kemaren kalah lagi 1 - 0 dari persibo Bojonegoro, sangat telak PSMS Medan ISL Maupun IPL belum menunjukan kemampuan mereka yang sebenarnya apa karena di curangi tapi kalau kita lihat pemain Psms Medan sangat mudah emosi dan terprovokasi oleh tim lawan dan sering dimanfaatkan oleh tim lain untuk di curngai wasit dan seringnya penundaan jadwal pertandingan alangkah sayang jika PSMS medan tidah bisa keluar dari jurang Degradasi dan bisa besaing dengan club papan atas.kita doakan agar Psms Medan Jaya dan Menang setiap Pertandingan Amin.
Psms IPL kalah lagi di Bojonegoro
Persibo Bojonegoro harus bekerja keras untuk meraih kemenangan tipis 1-0 saat menjamu PSMS di Stadion Letjen H Soedirman dalam lanjutan Liga Prima Indonesia (IPL) 2011/12, Minggu (29/1).
Raihan tiga angka itu tidak mengubah posisi Persibo di peringkat dua klasemen sementara dengan koleksi nilai 13 dari enam laga yang dijalani. Persibo berselisih dua poin dari Semen Padang yang memuncaki klasemen.
Sementara kekalahan dari PSMS menggagalkan ambisi mereka untuk memperbaiki posisi. PSMS tetap berada di peringkat 11 dengan nilai tiga dari enam pertandingan. PSMS hanya terpaut satu angka dari Persijap Jepara yang menduduki juru kunci.
Persibo dan PSMS bermain lamban sepanjang 45 menit pertama. Dukungan yang diberikan pendukungnya tidak membuat Persibo tampil trengginas, kendati menguasai permainan. Tak banyak peluang yang diciptakan Persibo untuk mengungguli lawannya.
Raihan tiga angka itu tidak mengubah posisi Persibo di peringkat dua klasemen sementara dengan koleksi nilai 13 dari enam laga yang dijalani. Persibo berselisih dua poin dari Semen Padang yang memuncaki klasemen.
Sementara kekalahan dari PSMS menggagalkan ambisi mereka untuk memperbaiki posisi. PSMS tetap berada di peringkat 11 dengan nilai tiga dari enam pertandingan. PSMS hanya terpaut satu angka dari Persijap Jepara yang menduduki juru kunci.
Persibo dan PSMS bermain lamban sepanjang 45 menit pertama. Dukungan yang diberikan pendukungnya tidak membuat Persibo tampil trengginas, kendati menguasai permainan. Tak banyak peluang yang diciptakan Persibo untuk mengungguli lawannya.
Jumat, 27 Januari 2012
PSMS Medan Konsentrasi Mengahadapi 4 Laga Kandang
MEDAN - Zulkarnain cs menatap empat laga "home" dan dua laga "away" di Februari 2012. Dua lakon laga tandang merupakan "reschedule" atas PSAP Sigli dan Persela Lamongan. Raja Isa bin Raja Akram Shah, arsitek Ayam Kinantan dituntut bijak dan jeli dalam merotasi dan mengatrol konsistensi kebugaran fisikal guna memaksimalkan performa tim.
Raja Isa mengatakan enam laga dalam sebulan justru sangat baik. Konsentrasi pemain lebih responsif dan ritme permainan lebih mapan. Tidak ketat, sebab ada jeda dari laga-laga yang secara medis telah diperhitungkan lebih dari cukup bagi masa recovery.
"Setiap klub di pentas ISL tidak jauh berbeda soal penjadwalan ini. ISL Kompetisi yang kompetitif, delapan terbaik di Asia dan terbaik di Asia Tenggara. Tim bukan hanya bermain, tapi dituntut bijak dalam memanajemen diri dan kerjasama untuk meraih hasil maksimal. Inilah yang harus kami lakukan," katanya optimis.
Pelatih berkebangsaan Malaysia ini menyebutkan akan fokus meraih poin maksimal di empat laga kandang. "Mari kita berbicara soal empat laga kandang. PSMS harus bisa dulang 12 poin dari semua laga ini. Sejauh ini rekor home kita positif meski tidak terlalu bagus. Ini kesempatan untuk membawa tim ke papan tengah," imbuhnya.
Raja Isa mengatakan enam laga dalam sebulan justru sangat baik. Konsentrasi pemain lebih responsif dan ritme permainan lebih mapan. Tidak ketat, sebab ada jeda dari laga-laga yang secara medis telah diperhitungkan lebih dari cukup bagi masa recovery.
"Setiap klub di pentas ISL tidak jauh berbeda soal penjadwalan ini. ISL Kompetisi yang kompetitif, delapan terbaik di Asia dan terbaik di Asia Tenggara. Tim bukan hanya bermain, tapi dituntut bijak dalam memanajemen diri dan kerjasama untuk meraih hasil maksimal. Inilah yang harus kami lakukan," katanya optimis.
Pelatih berkebangsaan Malaysia ini menyebutkan akan fokus meraih poin maksimal di empat laga kandang. "Mari kita berbicara soal empat laga kandang. PSMS harus bisa dulang 12 poin dari semua laga ini. Sejauh ini rekor home kita positif meski tidak terlalu bagus. Ini kesempatan untuk membawa tim ke papan tengah," imbuhnya.
Batal Laga Persela PSMS Langsung pulang Ke Medan
MEDAN - Kabar mengejutkan datang dari PSMS Medan. Hanya 24 jam setelah dikabarkan bakal melakoni laga menghadapi Persela Lamongan di Stadion Petrokimia, Gresik, Minggu (29/1), pada Kamis (26/1) sore, skuad Ayam Kinantan justru tiba di Bandara Polonia, Medan.
"Pertandingan lawan Persela batal. Ditunda karena stadion (Petrokimia) tidak bisa dipakai. Nggak dapat izin. Sementara di Surajaya, kondisinya dinilai masih tidak layak pakai," kata Manajer Tim PSMS Benny Tomasoa pada tribun.
Lantas kapan laga digelar? Dikemukakan Benny, berdasarkan kabar yang diterima manajemen dari PT LI, pertandingan itu dilaksanakan di Stadion Surajaya pada 28 Februari 2012 mendatang. "Sekaligus keluar juga jadwal kita main lawan (PSAP) Sigli. Mainnya tanggal 11. Mudah- mudahan tidak ada perubahan lagi karena perubahan kecil saja imbasnya besar bagi kita, dari sisi teknis maupun non teknis," ujar Benny menambahkan.
Lantas kapan laga digelar? Dikemukakan Benny, berdasarkan kabar yang diterima manajemen dari PT LI, pertandingan itu dilaksanakan di Stadion Surajaya pada 28 Februari 2012 mendatang. "Sekaligus keluar juga jadwal kita main lawan (PSAP) Sigli. Mainnya tanggal 11. Mudah- mudahan tidak ada perubahan lagi karena perubahan kecil saja imbasnya besar bagi kita, dari sisi teknis maupun non teknis," ujar Benny menambahkan.
Kamis, 26 Januari 2012
PSMS Medan Di Masa Era Perserikatan
Medan,PSMS Medan Telah di kenal dari Sejarah Persepakbolaan Indonesia, dari masa Perserikatan dan Galatama maupun Ligana Indonesia,dan Copa Indonesia dan sampai sekarang ISL dan IPL dan Piala Indonesia PSMS Medan tetap exsis dan terkenal,karena di masa kejayaan PSMS Medan Sederejat masanya dengan PERSIB, PERSIJA,PERSEBAYA, PSM Makasar, PSIS, Persipura Dan Club Papan atas pada masa itu,Pada masa itu PSMS Medan Pernah di kenal sebagai THE KILLER sebagai Julukannya.
Laga PSMS Medan VS Persela di Alihkan ke Stadion Petrokimia
Pertandingan Persela Lamongan versus PSMS Medan, yang dijadwalkan digelar Minggu (29/1) resmi ditunda. Ini terjadi, setelah pembicaraan kedua belah pihak plus PT Liga Indonesia yang memutuskan harus menjadwal ulang partai ini, karena belum menemukan titik temu soal venue pertandingan.
Namun, PT Liga sendiri sudah merilis jadwal ulang partai ini pada 28 Februari 2012 mendatang yang sudah disampaikan ke manajemen Persela. Seperti diberitakan sebelumnya, Stadion Surajaya Lamongan yang menjadi kandang Persela tak bisa digunakan karena dalam kondisi rusak. Alternatif stadion lain juga urung menemukan solusi terbaik.
Namun, PT Liga sendiri sudah merilis jadwal ulang partai ini pada 28 Februari 2012 mendatang yang sudah disampaikan ke manajemen Persela. Seperti diberitakan sebelumnya, Stadion Surajaya Lamongan yang menjadi kandang Persela tak bisa digunakan karena dalam kondisi rusak. Alternatif stadion lain juga urung menemukan solusi terbaik.
Rabu, 25 Januari 2012
Langganan:
Postingan (Atom)